Di lereng gunung Sindoro Jawa Tengah terdapat perkebunan teh nan hijau, adalah desa Tambi sebuah desa di dataran tinggi Wonosobo terdapat perkebunan dan pengolahan teh yang cukup terkenal di daerah Jawa Tengah. Dengan ketinggian 1.200-2.000 diatas permukaan laut (dpl), udara disekitar perkebunan teh terasa sejuk, suhu udaranya berkisar antara 15 hingga 24 derajat celcius. Untuk mencapai perkebunan teh Tambi tidaklah sulit, Agrowisata Tambi berjarak sekitar 20km arah tenggara dari pusat kota Wonosobo menuju arah dataran tinggi Dieng. Papan petunjuk terlihat jelas ketika akan memasuki dataran tinggi Dieng yang akan membawa kita kedesa Tambi, di desa ini terdapat pabrik pengolahan teh yang di kelola oleh PT. Tambi. Pemandangan nan hijau di ketinggian dan cakrawala luas di kejahuan serta udara dingin yang sejuk memberikan suasana yang menyegarkan mata dan hati. Selain perkebunan teh wisatawan dapat berkunjung ke pengolahan teh Tambi untuk menyaksikan proses produksi, disediakan pula podok wisata dan fasilitas outbound untuk pengunjung yang ingin menginap dan menikmati tea walk alias jalan-jalan di kebun teh pada pagi harinya.
Kamis, 04 Maret 2010
Sabtu, 27 Februari 2010
Taman Sari - Ruins of A Once Royal Retrat
Lying southwest of the Yogyakarta Keraton are the ruins of Taman Sari, an elaborate private retreat built by Hamengkubuwono I, the fist sultan of Yogyakarta.
The name Taman sari means "fragrant garden", recalling the sweet fragrance ot the many flowers and fruit trees which once filled the gardens of the complex. The name given to the site by the Dutch colonists was "Water Gardens", reflecting the imposing two-story mansion, sunken bathing pools, secluded meditation chambers, underground passages and multitude of gardens that formerly stood in the center of a man-made lake.
Access to the retreat was gained by way of underwater tunnels with small towers protruding above the water to provide both ligth and ventilation. The whole complex is believed to have taken 11 years to complete and was abandoned shortly after the Sultan died. Its evacuation may have bee due, in part, to the problems associated with maintaining the complex hydraulic works. Neglect, the effects of damage from the 19th century Java Wars and earthquakes all took their toll, causing the structures to fall into ruin. While the central pools have been rebuilt, restoration has not extended to other parts of the structures.
Jumat, 26 Februari 2010
Vulkano wisata di Bukit Ketep Magelang Jawa Tengah
Gunung Merapi (2968m) tertetak di perbatasan Propinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah, merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif dan berbahaya di Indonesia. Disamping keaktifannya yang membahayakan gunung merapi mempunyai panorama alam yang indah, oleh karena itu pemerintah Propinsi Jawa Tengah berusaha mengembangkan potensi wisata yang ada menjadi ekowisata vulkanologi. Salah satunya dengan membangun lokasi wisata di bukit ketep yang kini di kenal dengan nama Ketep Pass. Di tempat ini dibangun pos pemantauan atau pengamatan dimana pengunjung dapat menyewa teropong yang telah disediakan untuk memantau puncak Merapi.
Selain itu dibangun juga museum vulkanologi lengkap dengan vulkano theater yang menayangkan film tentang terjadinya gunung berapi, tersedia juga fasilitas restoran yang indah dan lahan parkir yang luas. Pada saat gunung Merapi aktif pengunjung dapat melihat lelehan larva yang menyala indah di malam hari dengan aman dari tempat ini.
Minggu, 21 Februari 2010
Bermain Air di Atas Awan
SIDOMUKTI, wanawisata agro-andventure yang menantang untuk kamu muda telah hadir di bumi ungaran Kabupaten Semarang propinsi Jawa Tengah. Di dirikan oleh Bapak Siswono Yudhohusodo pada tahun 2007 dan baru diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2008 bertepatan dengan ulang taun hari kemerdekaan Indonesia ke 63.
Terletak di desa Sidomukti dengan ketinggian 1050 dpl berada di punggung gunung Ungaran, ber suhu udara sejuk dan pemandangan rawa pening yang indah merupakan landscape yang menawan. Tersedia beberapa permainan yang menantang andrenalin seperti; flaying fox dengan ketinggian 90 meter yang merupakan flying fox tertinggi di Indonesia saat ini, ada pula marine bridge jembatan tali ala marinir dengan ketinggian 50 meter, panjat tebing, mobil ATV di ketinggian dan lain sebagainya.
Selain itu terdapat pula restoran yang menyajikan hidangan yang nikmat dan bagi pengunjung yang ingin menginap dan menikmati terbitnya matahari pagi dapat menyewa guest house yang nyaman dengan pemandangan yang eksotis.
Selain itu terdapat pula restoran yang menyajikan hidangan yang nikmat dan bagi pengunjung yang ingin menginap dan menikmati terbitnya matahari pagi dapat menyewa guest house yang nyaman dengan pemandangan yang eksotis.
Sabtu, 20 Februari 2010
Padang Pasir di Laut Selatan
Keunikan Bukit Pasir Di Pantai Parangtritis
Pantai parangtritis yang terletak di Kabupaten Bantul ini mempunyai keunikan tersendiri, berjarak 27 km di sebelah selatan kota Yogyakarta ini merupakan sat-satunya pantai di Asia Tenggara yang memiliki gumuk pasir atau barchan.
Berchan ini terhampar sepanjang pantai parangtritis hingga pantai depok sejauh tiga kilometer. Sejauh mata memandang, areal bukit dan hamparan pasir akan tampak seperti gurun pasir.
gumuk ini terjadi karena angin yang bertiup di Yogyakarta itu datangnya dari arah timur, barat dan selatan. Umumnya daerah di Jawa hanya mendapat angin hanya dari arah timur dan barat dan karena Yogyakarta terletak di pedalaman selatan maka mendapat pengaruh angin selatan. kombinasi tiupan angin inilah yang membentuk gumuk atau gundukan pasir (barchan).
Agar keunikan dan keistimewaan ini bisa dipertahankan maka sudah sepatutnya pengembangan wisata ini ditata dan diatur. Saat ini banyak bangunan-bangunan semi permanen bermunculan hingga ke tepi pantai, begitu pula banyak restribusi yang harus dibayar pengunjung tetapi tidak di imbangi dengan peningkatan sarana dan prasarana yang memandai.
Pembangunan bangunan bertingkat yang bisa mengubah dan mempengaruhi arah angin harus dihindarkan. Agar wisatawan dapat menikmati keunikan gumuk pasir parangtritis dengan nyaman maka kebersihan harus tetap terjaga sehingga dapat telihat bersih dan indah.
Karena pantai ini juga mempunyai kaitan atau fungsi budaya (kultural) dengan masyarakat Yogyakarta sudah semestinya dibuat peraturan daerah (perda) yang melindungi keunikan tempat ini. Pasalnya selain gumuk pasir, nilai lebih yang dimiliki tempat ini juga ada pada aspek historis dan kulturalnya sehingga diupayakan secara bersama-sama antara pemerintah daerah dan masyarakat sekitar untuk menjaga keunikan alam ini tetap lestari.
Berchan ini terhampar sepanjang pantai parangtritis hingga pantai depok sejauh tiga kilometer. Sejauh mata memandang, areal bukit dan hamparan pasir akan tampak seperti gurun pasir.
gumuk ini terjadi karena angin yang bertiup di Yogyakarta itu datangnya dari arah timur, barat dan selatan. Umumnya daerah di Jawa hanya mendapat angin hanya dari arah timur dan barat dan karena Yogyakarta terletak di pedalaman selatan maka mendapat pengaruh angin selatan. kombinasi tiupan angin inilah yang membentuk gumuk atau gundukan pasir (barchan).
Agar keunikan dan keistimewaan ini bisa dipertahankan maka sudah sepatutnya pengembangan wisata ini ditata dan diatur. Saat ini banyak bangunan-bangunan semi permanen bermunculan hingga ke tepi pantai, begitu pula banyak restribusi yang harus dibayar pengunjung tetapi tidak di imbangi dengan peningkatan sarana dan prasarana yang memandai.
Pembangunan bangunan bertingkat yang bisa mengubah dan mempengaruhi arah angin harus dihindarkan. Agar wisatawan dapat menikmati keunikan gumuk pasir parangtritis dengan nyaman maka kebersihan harus tetap terjaga sehingga dapat telihat bersih dan indah.
Karena pantai ini juga mempunyai kaitan atau fungsi budaya (kultural) dengan masyarakat Yogyakarta sudah semestinya dibuat peraturan daerah (perda) yang melindungi keunikan tempat ini. Pasalnya selain gumuk pasir, nilai lebih yang dimiliki tempat ini juga ada pada aspek historis dan kulturalnya sehingga diupayakan secara bersama-sama antara pemerintah daerah dan masyarakat sekitar untuk menjaga keunikan alam ini tetap lestari.
Langganan:
Postingan (Atom)