Keunikan Bukit Pasir Di Pantai Parangtritis
Pantai parangtritis yang terletak di Kabupaten Bantul ini mempunyai keunikan tersendiri, berjarak 27 km di sebelah selatan kota Yogyakarta ini merupakan sat-satunya pantai di Asia Tenggara yang memiliki gumuk pasir atau barchan.
Berchan ini terhampar sepanjang pantai parangtritis hingga pantai depok sejauh tiga kilometer. Sejauh mata memandang, areal bukit dan hamparan pasir akan tampak seperti gurun pasir.
gumuk ini terjadi karena angin yang bertiup di Yogyakarta itu datangnya dari arah timur, barat dan selatan. Umumnya daerah di Jawa hanya mendapat angin hanya dari arah timur dan barat dan karena Yogyakarta terletak di pedalaman selatan maka mendapat pengaruh angin selatan. kombinasi tiupan angin inilah yang membentuk gumuk atau gundukan pasir (barchan).
Agar keunikan dan keistimewaan ini bisa dipertahankan maka sudah sepatutnya pengembangan wisata ini ditata dan diatur. Saat ini banyak bangunan-bangunan semi permanen bermunculan hingga ke tepi pantai, begitu pula banyak restribusi yang harus dibayar pengunjung tetapi tidak di imbangi dengan peningkatan sarana dan prasarana yang memandai.
Pembangunan bangunan bertingkat yang bisa mengubah dan mempengaruhi arah angin harus dihindarkan. Agar wisatawan dapat menikmati keunikan gumuk pasir parangtritis dengan nyaman maka kebersihan harus tetap terjaga sehingga dapat telihat bersih dan indah.
Karena pantai ini juga mempunyai kaitan atau fungsi budaya (kultural) dengan masyarakat Yogyakarta sudah semestinya dibuat peraturan daerah (perda) yang melindungi keunikan tempat ini. Pasalnya selain gumuk pasir, nilai lebih yang dimiliki tempat ini juga ada pada aspek historis dan kulturalnya sehingga diupayakan secara bersama-sama antara pemerintah daerah dan masyarakat sekitar untuk menjaga keunikan alam ini tetap lestari.
Berchan ini terhampar sepanjang pantai parangtritis hingga pantai depok sejauh tiga kilometer. Sejauh mata memandang, areal bukit dan hamparan pasir akan tampak seperti gurun pasir.
gumuk ini terjadi karena angin yang bertiup di Yogyakarta itu datangnya dari arah timur, barat dan selatan. Umumnya daerah di Jawa hanya mendapat angin hanya dari arah timur dan barat dan karena Yogyakarta terletak di pedalaman selatan maka mendapat pengaruh angin selatan. kombinasi tiupan angin inilah yang membentuk gumuk atau gundukan pasir (barchan).
Agar keunikan dan keistimewaan ini bisa dipertahankan maka sudah sepatutnya pengembangan wisata ini ditata dan diatur. Saat ini banyak bangunan-bangunan semi permanen bermunculan hingga ke tepi pantai, begitu pula banyak restribusi yang harus dibayar pengunjung tetapi tidak di imbangi dengan peningkatan sarana dan prasarana yang memandai.
Pembangunan bangunan bertingkat yang bisa mengubah dan mempengaruhi arah angin harus dihindarkan. Agar wisatawan dapat menikmati keunikan gumuk pasir parangtritis dengan nyaman maka kebersihan harus tetap terjaga sehingga dapat telihat bersih dan indah.
Karena pantai ini juga mempunyai kaitan atau fungsi budaya (kultural) dengan masyarakat Yogyakarta sudah semestinya dibuat peraturan daerah (perda) yang melindungi keunikan tempat ini. Pasalnya selain gumuk pasir, nilai lebih yang dimiliki tempat ini juga ada pada aspek historis dan kulturalnya sehingga diupayakan secara bersama-sama antara pemerintah daerah dan masyarakat sekitar untuk menjaga keunikan alam ini tetap lestari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar